Bismillah
menyambung belajar kita sebelumnya yaitu BENTUK ALJABAR DAN UNSUR-UNSURNYA
mari kita belajar lagi biar lebih mantab,,oke kita mulai saja:
A. PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BENTUK ALJABAR
Pada bentuk aljabar, operasi
penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis.
Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis.
B. PERKALIAN
Pada perkalian bilangan bulat
berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a x (b + c)
= (a x b) + (a x c) dan sifat distributif perkalian
terhadap pengurangan, yaitu a x (b – c) = (a x b) – (a x c), untuk setiap
bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian
bentuk aljabar.
a. Perkalian antara konstanta dengan
bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan
konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan
sebagai berikut.
k (ax) = k a x ↔ k (ax
+ b) = k a x + k b
b. Perkalian antara dua bentuk
aljabar
Sebagaimana
perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk menentukan hasil kali
antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif perkalian
terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan. Selain
dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar,
dapat menggunakan cara sebagai berikut.
Selain dengan cara skema
seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat
digunakan sifat distributif seperti uraian berikut.
Adapun pada perkalian bentuk
aljabar suku dua dengan suku tiga berlaku sebagai berikut.
C. PERPANGKATAN
Operasi perpangkatan diartikan
sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Jadi, untuk sebarang
bilangan bulat a, berlaku
Hal ini juga berlaku pada perpangkatan
bentuk aljabar.
Pada perpangkatan bentuk aljabar
suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan
menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua
(a + b)n,
dengan n bilangan asli.
Perhatikan uraian berikut.
Adapun pangkat dari a (unsur
pertama) pada (a + b)n dimulai dari an
kemudian berkurang satu demi satu dan terakhir a1 pada
suku ke-n. Sebaliknya, pangkat dari b (unsur kedua) dimulai
dengan b1 pada suku ke-2 lalu bertambah satu demi satu dan
terakhir bn pada suku ke-(n + 1).
Perhatikan pola koefisien yang
terbentuk dari penjabaran bentuk aljabar (a + b)n di
atas. Pola koefisien tersebut ditentukan menurut segitiga Pascal berikut.
Pada segitiga Pascal tersebut,
bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang
berdekatan yang berada di atasnya.
D. PEMBAGIAN
Hasil bagi dua bentuk aljabar
dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing
bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan
penyebutnya.
Contoh :
Nilai suatu bentuk
aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada
variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.
Suatu pecahan
bentuk aljabar dikatakan paling sederhana jika pembilang dan penyebutnya tidak
mempunyai faktor persekutuan kecuali 1 dan penyebutnya tidak sama dengan nol.
Hasil operasi
penjumlahan dan pengurangan pada pecahan aljabar diperoleh dengan cara
menyamakan penyebutnya, kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya.
SEMOGA BERMANFAAT ^_^
0 Komentar untuk "MELAKUKAN OPERASI BENTUK ALJABAR"